Jenis - Jenis Vaksin Untuk Bayi Bab 1 - Hallo sahabat Balita dan Bayi (BdB), Pada sharing info kali ini yang berjudul Jenis - Jenis Vaksin Untuk Bayi Bab 1, kami selalu membagikan informasi lengkap terkait balita dan bayi dari beberapa sumber dan informasi yang bertebaran di internet, baik mengenai tumbuh kembangnya, kesehatan dan lainnya. Mudah-mudahan informasi yang kami bagikan ini dapat Anda pahami dan bermanfaat. Langsung saja, berikut informasi lebih lanjutnya.
Gambar Jenis Vaksin Untuk Bayi |
Jenis dan manfaat vaksin
Peran vaksin adalah untuk melindungi anak kita dari bahaya bakteri dan virus yang mematikan, juga mencegah penularannya ke anak lain.
Ada 5 jenis imunisasi dasar yang wajib di berikan sampai usia anak 1 tahun, yaitu, Imunisasi BCG, Imunisasi DPT, Imunisasi Polio, Imunisasi Campak, Imunisasi Hepatitis B. Adapula imunisasi tambahan seperti, Imunisasi Influensa, Imunisasi MMR, imunisasi HIB, Imunisasi Rotavirus dan lainnya, berikut jenis dan manfaat vaksin dari yang 5 dasar wajib pemerintah hingga vaksin tambahan.
5 Vaksin dasar
- Vaksin BCG
- Imunisasi BCG adalah vaksin yang diberikan untuk penyakit TBC (tubercolosis), TB paling sering mengenai paru, bisa juga mengenai selaput otak, tulang, kelenjar dan lainnya. TB dapat menular lewat percikan air liur penderita Tb aktif.
- Sebaiknya berikan vaksi BCG usia kurang dari 3 bulan, apabila lebih dari 3 bulan dianjurkan uji Tuberkulin terlebih dahulu, setelah negatif baru dapat di imunisasi.
- Tempat penyuntikan yang di anjurkan adalah lengan kanan atas. Penyuntikan BCG dilakukan di dalam kulit sehingga menimbulkan bisul pada 3-6 minggu setelah penyuntikan, bisul akan sembuh sendiri setelah 2-3 bulan dan meninggalkan bekas luka kecil bulat.
- Imunisasi BCG tidak boleh di berikan pada, penderita TBC, pada saat kekebalan tubuh menurun seperti, terkena HIV atau terkena penyakit ganas, penderita gizi buruk, dan hamil.
- Vaksin DPT
- Imunisasi DPT adalah Vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit Difteri, Tetanus dan Pertusis. Difteri ditandai dengan terjadi selaput putih keabu-abuan di tenggorokan, yang menyebabkan sulit bernafas dan gagal jantung, sampai kematian. Ditularkan lewat percikan ludah. Tetanus disebabkan oleh luka dalam dan kotor, pada bayi baru lahir tetanus masuk melalui pemotongan tali pusar yang tidak steril. Pertusis (Whooping cough) di tandai batuk yang terus menerus dan di akhiri dengan muntah. Menyebabkan anak tidak dapat makan, minum, dan berhenti bernafas terutama pada bayi kecil. dapat menyebabkan pneumonia, kejang, kerusakan otak bahkan kematian.
- Anak harus mendapat imunisasi DPT 5 kali pada usia, 2-4-6-18 bulan-(4-6) tahun.Vaksin DPT dapat biberikan bersamaan dengan vaksin lain. Untuk anak usia lebih 7 tahun dapat diberikan Vaksin Td atau Tdap untuk melindungi terhadap Tetanus, Difteri dan Pertusi, dan di ulang setiap 10 tahun.
- Efek samping dalam imunisasi DPT adalah demam, muntah, rewel, nafsu makan berkurang. apabila anak mengalami efek samping alergi berat, kejang berulang atau koma, sebaiknya segera bawa ke dokter. akan tetapi efek samping berat seperti itu jarang sekali terjadi.
- Imunisasi DPT tidak boleh dilakukan apabila anak sedang sakit disertai panas tinggi, dapat di berikan bila sudah tidak panas lagi. Pada sakit ringan tanpa demam vaksin dapat di berian. anak yang kejang dan infeksi otak pun tidak boleh diberikan vaksin DPT.
- Vaksin Polio
- Imunisasi Polio adalah vaksin yang di berikan untuk mencegah penyakit polio yang disebabkan oleh virus polio yang masuk melalui makanan dan minuman yang tercemar. Pada umunmya tidak menyebabkan penyakit yang serius akan tetapi menyebabkan kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan lengan atau tungkai) dan meningitis (radang selaput otak) yang dapat menyebabkan kematian akibat kelumpuhan pada otot yang membantu pernafasan.
- Vaksin Polio di berikan dengan 4 dosis dengan jadwal yaitu, saat baru lahir, 2,4 dan 6 bulan. Namun dapat di ulang sewaktu usia 18 bulan dan 4-6 tahun. biasanya di barengi dengan vaksin DPT. Cara pemberian vaksin polio melalui oral atau mulut.
- Efek samping pemberian Vaksin polio biasanya tidak ada, adapun sebagian kecil efek samping adalah nyeri otot, pusing dan diare ringan.
- Apabila terdapat penyakit yang berat sebaiknya tidak di berikan imunisasi polio, tunda hingga penyakit tersebut sembuh. apabila hanya penyakit flu, batuk dapat di berikan imunisasi.
- Vaksin Campak
- Imunisasi Campak adalah imunisasi yang mencegah penyakit campak. Campak merupakan penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus morbili. Penyakit ini sangat menular oleh air liur, batuk dan bersin.
- Jadwal pemberian campak adalah saat usia 9 bulan.
- Vaksin campak adalah Vaksin hidup, sehingga harus di berikan pada anak yang sehat. Reaksi samping yang mungkin timbul adalah demam 1-3 hari dan tidak tinggi, serta ruam kulit.
- Vaksin Hepatitis B
- Imunisasi Hepatitis B adalah Vaksin untuk penyakit Hepatitis B yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Virus ini menular melalui darah atau cairan tubuh orang lain atau kontak dengan orang yang terinfeksi.
- Bayi mendapat 3 dosis vaksin Hepatitis B sebelum usia 6 bulan yaitu setelah lahir sebelum 12 jam, 1-2 bulan, 6-12 bulan. Dan dapat di barengi dengan vaksin lain.
- Vaksin Hepatitis sangat aman dan hampir tidak ada efek samping berat, adapun hanya demam ringan dan pembengkakan pada tempat suntikan.
Demikianlah penjelasan tentang imunisasi dasar yang berjumlah 5 vaksin. Untuk informasi lebih lanjut tentang vaksin tambahan lainnya dapat membuka tautan Jenis -Jenis Vaksin Untuk Bayi Bab 2.
Untuk melihat artikel lainnya mengenai kesehatan bayi dapat di lihat pada :
Artikel Jenis - Jenis Vaksin Untuk Bayi Bab 1 di tulis oleh Balita dan Bayi di www.balitabayilucu.blogspot.com
Sekian informasi tentang Jenis - Jenis Vaksin Untuk Bayi Bab 1, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk Anda semua. Baiklah, sekian postingan kali ini.