Cara Menangani Luka Lecet atau Berdarah pada Bayi - Hallo sahabat Balita dan Bayi (BdB), Pada sharing info kali ini yang berjudul Cara Menangani Luka Lecet atau Berdarah pada Bayi, kami selalu membagikan informasi lengkap terkait balita dan bayi dari beberapa sumber dan informasi yang bertebaran di internet, baik mengenai tumbuh kembangnya, kesehatan dan lainnya. Mudah-mudahan informasi yang kami bagikan ini dapat Anda pahami dan bermanfaat. Langsung saja, berikut informasi lebih lanjutnya.
Luka pada Bayi
Mungkin anda pernah mengalami ini: Bayi Anda yang sedang belajar berjalan kemudian terjatuh dan lututnya menjadi lecet atau terluka hingga mengeluarkan darah (berdarah). Atau si kecil yang tanpa sengaja tergores benda tajam sehingga menimbulkan luka pendarahan?
Kami baru saja mengalaminya. Bayi kami yang berusia 13 bulan luka lecet pada bagian lututnya saat mencoba berlari di depan rumah dan akhirnya terjatuh sehingga lututnya membentur jalan yang terbuat dari paving block. Memang itu wajar, sangat lumrah dan terjadi pada semua anak. Tapi kami merasa sedikit penasaran bagaimana cara menanganinya, dibiarkan saja atau diobati? Lalu bagaimana cara untuk mengobatinya. Apakah sama dengan orang dewasa?
Jika Anda sedang berhadapan dengan luka iris / ada bagian kulit atau daging yg terpotong, posisikan perban dengan lembut sehingga menutupi tepi kulit bersama-sama. Pastikan perban tidak begitu ketat agar tidak sampai memotong sirkulasi darah.
Anda juga dapat mengoleskan salep antibakteri untuk mengurangi risiko infeksi dan membantu menjaga luka agar tetap lembab dan perban menempel pada tempatnya. Anda diharuskan menjaga agar luka tetap lembab tetapi tidak kering, karena hal tersebut akan membantu menyembuhkan luka si kecil. Jika hal tersebut tampaknya bertentangan dengan apa yang sering Anda dengar selama ini, itu wajar. Pemikiran umum masyarakat biasanya membiarkan luka lecet agar keropeng (scab / sejenis kulit baru yang tebal dan menghitam, tapi bukan koreng), menjaganya tetap kering, dan membiarkan tetap terbuka adalah cara ideal untuk menyembuhkan luka. Tapi banyak penelitian telah menunjukkan bahwa luka sembuh lebih baik dan lebih cepat jika mereka tetap lembab.
Cara Menangani Bayi Luka Berdarah |
Cara Mengobati
Sebenarnya itu merupakan hal yang normal, dapat dikatakan hampir semua orang tua dan bayi pernah mengalaminya. Sehingga Anda tidak perlu khawatir. Tetapi yang menjadi pertanyaan, jika yang terluka adalah orang dewasa mungkin terdengar lumrah untuk menggunakan obat merah ataupun obat-obatan lainnya yang bisa mensterilkan lalu mengeringkan luka, namun apakah itu aman untuk bayi? Ataukah ada jenis obat merah tertentu yang memang khusus ditujukan untuk bayi? Artikel ini akan mencari tahu untuk Anda.Bagaimana Cara Terbaik Menangani Anak-Anak atau Bayi yang Terluka?
- Cuci tangan Anda dengan baik terlebih dahulu, lalu lihatlah lukanya terlebih dahulu;
- Jika luka pada bayi mengeluarkan darah, gunakan perban steril atau handuk bersih untuk menekan luka agar pendarahannya berhenti. Darah manusia akan membeku secara alamiah dengan otomatis untuk menutup luka sehingga tidak terjadi pendarahan yang lebih banyak. Jika pendarahannya banyak, bila memungkinkan segera angkat bagian yang terluka hingga melewati tinggi dari kira-kira bagian jantungnya, (misalnya dengan meletakkan lengan / tanggan ataupun kakiknya diatas bantal).
- Setelah pendarahan berhenti, periksa apakah pada luka anak terdapat pecahan gelas, lumpur, ataupun benda asing yang menusuk / menempel pada lukanya. Jika Anda melihat sesuatu, maka coba untuk membasuhnya dengan menggunakan air dingin, cukup dialirkan saja pada bagian yang terluka. Apabila itu tidak berhasil menghilangkan benda asing di lukanya, maka gunakan pinset untuk mengangkat serpihan dengan sangat hati-hati.
- Basuhlah dengan sangat lembut luka tersebut dengan menggunakan sabun (boleh yang anti kuman) ataupun air hangat, dan pelan-pelan keringkan lukanya. Jika luka anak Anda sulit untuk dicuci karena ia melawan / kesakitan, cobalah untuk merendam daerah yang terluka di dalam bak mandi yang diisi air hangat.
Catatan Keamanan: Jika pendarahan masih tidak berhenti juga setelah kira-kira 5-10 menit ditekan dengan perban atau handuk, segera bawa ke Unit Gawat Darurat / UGD.
Catatan Keamanan: Jika sesuatu masuk cukup dalam di luka tersebut atau sesuatu yang cukup besar menancap hingga menembus kulit, maka jangan lakukan apapun untuk menyingkirkannya karena tindakan tersebut justru dapat menyebabkan pendarahan yang lebih hebat. Lebih baik segera bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD / ICU).
Catatan keamanan: meniup-niup luka mungkin bisa saja membuat anak Anda merasa lebih nyaman untuk sementara, akan tetapi hal tersebut bukanlah ide yang bagus karena bisa membawa bakteri / kuman tambahan yang mampu menginfeksi luka.
Bagaimana cara terbaik untuk membalut luka lecet pada anak?
Setelah mencuci dan mengeringkan lukanya, tutupi luka tersebut dengan menggunakan plester biasa atau perban steril lainnya. Jangan gunakan alkohol, hidrogen peroksida, atau yodium karena bahan-bahan kimia tersebut tidak hanya akan mereka menyebabkan rasa sakit bertambah - namum mereka juga mungkin bisa menyebabkan proses penyembuhan menjadi sedikit lebih lambat.Jika Anda sedang berhadapan dengan luka iris / ada bagian kulit atau daging yg terpotong, posisikan perban dengan lembut sehingga menutupi tepi kulit bersama-sama. Pastikan perban tidak begitu ketat agar tidak sampai memotong sirkulasi darah.
Anda juga dapat mengoleskan salep antibakteri untuk mengurangi risiko infeksi dan membantu menjaga luka agar tetap lembab dan perban menempel pada tempatnya. Anda diharuskan menjaga agar luka tetap lembab tetapi tidak kering, karena hal tersebut akan membantu menyembuhkan luka si kecil. Jika hal tersebut tampaknya bertentangan dengan apa yang sering Anda dengar selama ini, itu wajar. Pemikiran umum masyarakat biasanya membiarkan luka lecet agar keropeng (scab / sejenis kulit baru yang tebal dan menghitam, tapi bukan koreng), menjaganya tetap kering, dan membiarkan tetap terbuka adalah cara ideal untuk menyembuhkan luka. Tapi banyak penelitian telah menunjukkan bahwa luka sembuh lebih baik dan lebih cepat jika mereka tetap lembab.
Beberapa dokter tetap menyarankan metode yang lebih kuno, tetapi American Academy of Pediatrics mengatakan, dalam Merawat Bayi Anda dan Anak Kecil, "Kudis sebenarnya memperlambat proses penyembuhan dan dapat menyebabkan lebih banyak jaringan parut. Perlakukan goresan besar atau mengalir dengan salep antibiotik dan kemudian menutupi mereka dengan perban dan plester steril."
Juga pertimbangkan "perban cair." Ini adalah sejenis perekat tahan air yang menjaga kuman dan kelembaban di area luka. Mereka dioleskan di atas kulit, untuk menahan jaringan kulit. Tanyakan kepada apoteker di apotik langganan Anda untuk membantu Anda memilih salah satu, jika Anda tertarik untuk menggunakan metode ini.
Hindari menempatkan perban pada bayi dan balita di tempat di mana mereka bisa melepasnya dan memasukkannya ke dalam mulut mereka, biarkan saja luka kecil atau lecet-lecet tanpa perban daripada risiko anak Anda tersedak.
Bagaimana cara merawat luka diperban?
Buang perban lama dan gantilah perban setiap hari - atau setiap kali perban basah atau kotor - dan periksa bagaimana proses penyembuhan luka. Lakukan ini terus menerus sampai luka sembuh.(Apabila Anda menggunakan perban cair maka tidak tidak perlu dihapus. Ini akan hilang dalam lima sampai 10 hari.)
Hubungi dokter jika Anda melihat tanda-tanda infeksi (warna kemerahan, nanah, darah mengalir, atau luka bengkak), atau jika luka hangat saat disentuh. Bagaimana saya bisa mengurangi rasa sakit?
Jika Anda berpikir anak Anda sakit, Anda mungkin bisa mempertimbangkan dengan sangat hati-hati untuk memberinya acetaminophen dalam dosis yang tepat (untuk anak-anak 6 bulan atau lebih) atau ibuprofen. (PERINGATAN KERAS!!! Hubungi dokter Anda sebelum memberikan apa pun untuk bayi berusia 0-6 bulan.)
Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak Anda. Hal ini dapat menyebabkan sindrom "Reye", suatu kondisi yang jarang namun berpotensi fatal.
Kapan saya harus menghubungi dokter?
Panggil dokter segera jika Anda menemukan hal-hal berikut ini:- Terjadi luka pada wajah anak Anda. Semua luka kecuali luka minor pada wajah dapat menyebabkan jaringan parut terlihat dan ada kemungkinan luka ini akan berpengaruh pada wajah anak Anda atau membekas hingga ia dewasa.
- Anak Anda telah digigit oleh binatang atau anak lain dan menyebabkan kulit rusak atau luka-luka sehingga memerlukan perawatan khusus.
- Untuk luka tusukan yang dalam atau luka yang disebabkan oleh benda kotor atau berkarat. Dokter akan perlu memastikan suntikan tetanus anak Anda sudah dilakukan.
- Anda melihat tanda-tanda infeksi - seperti kemerahan, nanah, mengalir, atau pembengkakan - atau jika luka hangat saat disentuh. Antibiotik mungkin diperlukan untuk mengobati infeksi.
Segera langsung bawa anak Anda ke ruang gawat darurat apabila terjadi:
- Anda tidak dapat menghentikan pendarahan dalam waktu 5-10 menit dengan tekanan kuat. (Terus menerapkan tekanan dan mengangkat luka agar posisinya di atas jantung anak Anda, jika memungkinkan.) Bila semua cara tersebut sudah dilakukan dan pendarahan masih saja tetap terjadi (darah masih keluar), segera bawa anak Anda ke UGD / ICU.
- Luka pada anak Anda membutuhkan jahitan.
- Luka tertancap serpihan (kotoran atau kerikil, misalnya) yang tidak bisa Anda keluarkan.
- Sesuatu yang besar terjebak dalam kulit anak Anda.
Referensi
Sekian informasi tentang Cara Menangani Luka Lecet atau Berdarah pada Bayi, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk Anda semua. Baiklah, sekian postingan kali ini.